PT TOYOTA
MANUFACTURING KARAWANG
“PENGEMBANGAN KOMPETENSI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TOYOTA MANUFACTURING KARAWANG”
Disusun Oleh:
1. Reny meliyana sari 01215035
2. Indah kusasih 01215032
3. Jihan Kharisma 01215051
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS NAROTAMA
Jl.
Arief Rachman Hakim No.51 Surabaya
Phone
: 031-5946404- 5995578, fax. 031- 5931213
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan laporan kunjungan industri di PT TOYOTA pada hari Senin, tanggal 2 juli 2018.Laporan
ini disusun sebagai salah satu tugas yang di berikan pada mata kuliah Seminar
MSDM.Laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti
DS.ST.,M.HP selaku
rektor UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2.
(I Gede Arimbawa, SE, MM) selaku Kaprodi Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS
NAROTAMA SURABAYA
3.
Hj. IGA Aju Nitya Dharmani,SST,SE,MM selaku dosen kami di mata kuliah
SEMINAR MSDM
4.
Seluruh Bapak dan Ibu dosen kami yang telah memberikan bekal pengetahuan
kepada penulis.
5.
Semua pihak panitia selaku teman-teman kita yang telah membantu penyelesaian
kunjungan industri perihal laporan ini.
Penulis
berharap semoga laporan ini bermanfaat terhadap dunia pendidikan umumnya dan
bagi pembaca pada khususnya. Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi peningkatan
penulisan selanjutnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang...................................................................................................
1.2
Pembatasan Masalah..........................................................................................
1.3
Tujuan dan Manfaat...........................................................................................
1.4 Waktu
Pelaksanaan...........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kompensi........................................................................................
2.2 Pengertian Kinerja Karyawan...........................................................................
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja......................................................
2.4 Karakteristik Kinerja Karyawan ......................................................................
2.5 Indikator Kinerja Karyawan ............................................................................
2.6 Teori
Empiris
.......................................................................................................
BAB III PROFIL
PERUSAHAAN
3.1 Visi dan
Misi Perusahaan ....................................................................................
3.2 Struktur Organisasi.........................................................................................
3.3 Profil Bidang
Usaha Perusahaan....................................................................
3.4 Saham Perusahaan.........................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
HASIL KUNJUNGAN
4.1 Deskripsi
Hasil Study Kunjungan Perusahaan..............................................
4.2
Pembahasan Hasil Study MSDM..................................................................
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN............................................................................................
5.2
SARAN.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT.Toyota Motor Manufacturing indonesia adalah
salah satu perusahaan otomotif terbesar di indonesia. PT. Toyota Manufacturing
indonesia yang dulunya di kenal dengan nama PT.Toyota Astra Motor sebagai
industri papan atas di indonesia tentunnya sudah memiliki sistes kerja dan sistem
manajemen yang sudah jelas. Hal ini bukan berarti bahwa semua sistem kerja
sudah ada dan tidak perlu ditingkatkan dan diadakan perbaikan, tetapi perlu
ditingkatkan dan di adakan perbaikan (inprovement) guna lebih memepermudahkan proses
pekerjaan sehari-hari dengan hasil yang optimal. Dalam dunia pekerjaan, bekerja
di area sistem dan kerangka yang sudah jelas adalah dambaan semua orang, artinya
setiap orang masuk dalam lingkungan kerja atau dunia kerja yang sudah tertata
rapi baik dalam segi aturan kerja, follow up pekerjaan sampai sistem manajemen.
Di dalam perusahaan yang besar PT.Toyota Motor
Manufacturing indonesia pada prakteknya sehari-hari masih banyak yang harus
ditingkatkan apalagi kita masuk dalam divisi-divisi yang ada dalam PT.Toyota Manufacturing
indonesia, disini kami akan mengulas sistem kerja atau proses kerja yaitu sistem
development part di Engineering Division, Product Engineering No. 1 Development.
Dalam proses development tersebut banyak kendala dan rintangan yang berat
karena dalam proses tersebut merupakan development yang murni dilakukan
desainer dan Engineer lokal, jadi mulai dari tahap awal sampai tahap akhir
dilakukan di lokal dan dikerjakan oleh orang-orang lokal yaitu orang staff dari
Devisi Engineering PT.Toyota Motor Manufacturing supplier sebagai pembuat part
lokal desigen, dengan adanya inprovement tersebut akan terwujud dapat di terima
oleh konsumen dan berkualitas global.
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan
Masalah Dalam kerja praktek yang dilakukan ini, penulis ditempatkan pada
Sourcing Planning (Perencanaan
Sumber), Production Control Division. Pada
kerja praktek ini, penulis diberikan beberapa pekerjaan reguler seperti
karyawan pada umumnya, selain itu juga mengamati dan mendengarkan rapat karena
TMMIN sedang akan membuat unit mobil baru sehingga banyak rapat yang dilakukan.
Sourcing planning merupakan departemen yang terdiri dari dua seksi yaitu
supplyability management dan make vs buy management. Penulis ditempatkan kerja
praktek pada seksi supplyability management, dimana supplyability management
ini mengurusi bidang komunikasi dan hubungan dengan supplier terkait
ketersediaan barang/part untuk produksi sebuah unit mobil oleh TMMIN.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dilaksanakan pengembangan kompetensi terhadap kinerja karyawan adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan pengalaman kerja kepada
mahasiswa dengan terjun langsung bekerja pada suatu industri.
2. Mempersiapkan lulusan yang siap
bekerja secara professional, memiliki etos kerja dan sesuai dengan tuntutan
dunia kerja.
3. Memelihara hubungan baik antara
perguruan tinggi dengan pihak industri.
4. Melatih diri untuk selalu siap
ditempatkan dimanapun nantinya ketika terjun ke dunia kerja nyata. 5.
Mempelajari bidang kerja, aliran dan sistem komunikasi di SP - PCD TMMIN
1.4 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan kunjungan industriMahasiswa Universitas Narotama
Surabaya tahun ajaran 2018/2019 Prodi Managemen Sumber Daya Manusia dilaksanakan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 01 Juli 2018
Tempat
kunjungan : PT. Toyota Manufacturing indonesia
Alamat industri : Barat Karawang MargKaya (Teluk Jambe) Kab.Karawang , Jawa Barat Kode. 41361
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kompensi
Kompetensi
menurut Spencer Dan Spencer dalam Palan (2007) adalah sebagai karakteristik
dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam
memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Kompetensi
terdiri dari 5 tipe karakteristik, yaitu motif (kemauan konsisten sekaligus
menjadi sebab dari tindakan), faktor bawaan (karakter dan respon yang
konsisten), konsep diri (gambaran diri), pengetahuan (informasi dalam bidang
tertentu) dan keterampilan (kemampuan untuk melaksanakan tugas).
Secara lebih rinci, Spencer dan
Spencer dalam Palan (2007:84) mengemukakan bahwa kompetensi menunjukkan karakteristik
yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri
khas), konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa
seseorang yang berkinerja unggul (superior performer) di tempat kerja. Ada 5
(lima) karakteristik yang membentuk kompetensi yakni 1). Faktor pengetahuan
meliputi masalah teknis, administratif, proses kemanusiaan, dan sistem. 2).
Keterampilan; merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan.
3). Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri
seseorang, seperti kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu
situasi. 4). Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik fisik dan
konsistensi tanggapan terhadap situasi atau informasi, seperti pengendalian
diri dan kemampuan untuk tetap tenang dibawah tekanan. 5). Motif; merupakan
emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan-dorongan lain yang memicu
tindakan.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 23
Tahun 2004, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menjelaskan
tentang sertifikasi kompetensi kerja sebagai suatu proses pemberian sertifikat
kompetensi yang dilakukan secara sistimatis dan objektif melalui uji kompetensi
yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan atau Internasional.
Dari uraian pengertian di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi yaitu sifat dasar yang dimiliki atau
bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku
yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan sebagai
dorongan untuk mempunyai prestasi dan keinginan berusaha agar melaksanakan
tugas dengan efektif. Ketidaksesuaian dalam kompetensi-kompetensi inilah yang
membedakan seorang pelaku unggul dari pelaku yang berprestasi terbatas.
Kompetensi terbatas dan kompetensi istimewa untuk suatu pekerjaan tertentu
merupakan pola atau pedoman dalam pemilihan karyawan (personal selection),
perencanaan pengalihan tugas (succession planning), penilaian kerja
(performance appraisal) dan pengembangan (development).
2.2 Pengertian Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).
Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).
Kinerja
merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar
yang ditetapkan (Dessler, 2000:41). Kinerja adalah hasil kerja baik secara
kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas
sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22).
Kinerja
adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama
periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan
Basri, 2005:50).
Sedangkan Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.
Kinerja merupakan hasil kerja dari tingkah laku (Amstrong, 1999:15). Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan tingkah laku. Sebgai tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang dibebankan kepadanya.
Sedangkan Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.
Kinerja merupakan hasil kerja dari tingkah laku (Amstrong, 1999:15). Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan tingkah laku. Sebgai tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang dibebankan kepadanya.
2.3 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja
a. Efektifitas dan
efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan
bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari
kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan
kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang
dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien
(Prawirosentono, 1999:27).
b. Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang
lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya
(Prawirosentono, 1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.
c. Disiplin
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku
(Prawirosentono, 1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan
yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia
bekerja.
d. Inisiatif
Inisiatif yaitu
berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk
merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
2.4 Karakteristik Kinerja
Karyawan
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut
(Mangkunegara, 2002:68):
1. Memiliki
tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2. Berani
mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
3. Memiliki tujuan
yang realistis.
4. Memiliki
rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.
5. Memanfaatkan
umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang
dilakukannya.
6. Mencari
kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan
2.5 Indikator Kinerja Karyawan
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam
indikator, yaitu (Robbins, 2006:260):
1. Kualitas. Kualitas
kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan
serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.
2. Kuantitas. Merupakan
jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah
siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu. Merupakan
tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari
sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia
untuk aktivitas lain.
4. Efektivitas. Merupakan
tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku)
dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya.
5. Kemandirian. Merupakan
tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya
Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen
kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
2.6 Teori Empiris
1.
Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan PT.Bank Tabungan Negara, Tbk.
Kantor Cabang Manado , Markx
Pattiasina Mieke Roring Wehelmina Rumawas
2.
PENGARUH PELATIHAN TERHADAP
KOMPETENSI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area Malang) ,Rifki
Aditya Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Visi Menjadi yang terdepan dalam bidang
manufacturing maupun distribusi sebagai upaya kami untuk menjadi perusahaan
otomotif berkelas internasional.
Misi
1. Menjadi pimpinan dalam industri
otomotif Indonesia.
2. Selalu mengutamakan kepuasan
pelanggan.
3. Selalu memberikan kontribusi bagi
pemabangunan ekonomi dan sosial.
4. Meningkatkan kesejahteraan melalui
pembinaan kepercayaan dengan karyawan, dealer dan pemasok.
5. Memelihara kelangsungan lingkungan
hidup dan keselamatan kerja.
6. Menjunjung tinggi kemampuan individu
tanpa mengesampingkan kerjasama tim.
3.2 Struktur Organisasi
TMMIN memiliki struktur organisasi yang berkembang setiap waktu. Saat ini TMMIN memiliki 10
direktorat yang di kepalai oleh direktur dan 19 devisi yang dikepalai oleh
seorang kepala divisi.
Sumber : Toyota motor Manufacturing indonesia
3.3 Profil Bidang Usaha Perusahaan

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah bagian dari perusahaan
besar yaitu Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang. Diawali dengan berdirinya
PT Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif. Perusahaan ini diresmikan
pada tanggal 12 April 1971 dan mulai beroperasi pada 1 Januari
1972. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun
setahun kemudian TAM sudah berfungsi sebagai distributor.
Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan penggabungan bersama tiga perusahaan,
antara lain PT. Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973), PT Toyota
Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976), dan PT Toyota Engine
Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982). Gabungan semuanya diberi nama
PT. Toyota Astra Motor. Penggabungan ini
dilakukan guna membangun kerjasama dalam menghadapi tuntutan akan kualitas
serta ketatnya persaingan di dunia otomotif. Selama lebih dari 30 tahun, PT.
Toyota Astra Motor telah memiliki peranan penting dalam pengembangan industri
otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri
pendukungnya. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada
tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia
3.4 Saham Perusahaan
Sumber : PT.Toyota Manufacturing Indonesia
PEMBAHASAN HASIL KUNJUNGAN
4.1 Deskripsi Hasil Study Kunjungan Perusahaan
PT.TMMIN tidak hanya memproduksi sebuah
mobil, lebih dari itu, PT.TMMIN terus berupaya menyelaraskan kebijakan
pembanguan industry nasional yang ramah lingkungan. karena hal ini pula
PT.TMMIN pada tahun 2013 berhasil memperoleh penghargaan dari ASEAN Energy
Award untuk kategori Manajemen energy di Industri besar, dengan berhasil
menurunkan penggunaan energy dalam kegiatan produksi per-unitnya sampai 43%.
Di bidang
ekspor PT.TMMIN tepat di bulan oktober tahun 2014 mendapatkan anugerah
Primaniyarta sebagai eksportir berkinerja terbaik yang di serahkan Menteri
Perdagangan waktu itu Muhammad Lutfi, seperti di lansir Antara News.
Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi bidang ekspor dari Kementerian
Perdagangan.
Penghargaan pada bulan Oktober 2014 tersebut tidak
membuat PT.TMMIN berpuas diri, ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah ekspor
pada periode dua bulan pertama 2015 yang meningkat 32 persen dari tahun
sebelumnya. Dari beberapa prestasi di atas, kita tentu ingin tahu apa rahasia
dari PT.TMMIN sehingga bisa secara konsisten bisa meningkatkan kinerja mereka
dari tahun ke tahun. Pasca undangan kompasiana visit PT.TMMIN pada awal juni
lalu, saya punya pandangan sendiri kenapa PT.TMMIN bisa mempunyai prestasi yang
luar biasa.
Menurut saya selain teknologi tinggi yang di
terapkan oleh PT.TMMIN di setiap plant, ada salah satu konsep adapatasi dari
negeri sakura Jepang yang sangat berpengaruh untuk tetap menjaga
konsistensi PT.TMMIN yaitu; “Dari Pikiran Yang Baik Menghasilkan Produk Yang
Baik”. Intinya sumber daya manusianya terlebih dahulu yang ditinggkatkan
keterampilan dan kesejahteraannya, karena dari sana akan muncul kualitas dan
produktifitas yang baik sehingga para karyawan bisa memberikan yang maksimal
bagi perusahaan. ”. Ini bukan hanya slogan yang terpampang besar-besar di tiap
sudut pabrik, tapi ini benar-benar di implementasikan dengan baik oleh
PT.TMMIN.
4.2
Pembahasan Hasil Study MSDM
Pengembanngan kompetensi SDM di dalam
perusahaan Toyota terbilang sangat bagus karena Toyota mendirikan akademi (TIA)
Toyota Indonesia Academy pada tangan 27 oktober lalu. Pendidikan di bidang
manifactur otomotif tersebut bertujuan untuk mempersiapakan calon karyawan PT.Toyota Motor Manufacturing indonesia yang
berkompetensi. Untuk mengikuti pendidikan di TIA, terdapat sejumlah tahapan
yang harus dilalui academy yang setera D1 ini bakal berjalan selama 1 TAHUN 3 BULAN
dengan sistem bording scholl atau asrama. Hanya siswa dari SMK yang terpilih
yang dapat mengikuti dari Toyota ini.
PT. Toyota
juga mengadakan acara “Toyota Indonesia Berbagi Ilmu” yang merupakan wadah dari
empat agenda utama yaitu “ Kaizen Goes To School, Kompetisi “Robotic Training”
program pemagangan dan sertifikasi, serta donasi alat peraga pendidikan.
Keempat pprogram tersebut merupakan bagian dari upaya Toyota Indonesia
memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Sumber Daya Manusia yang berdaya
saimng tinggi. Kami ingin berbagi pengetahuan keahlian dan industri khususnya
di bidang otomotif bagi para generasi muda ,sehingga penerus bangsa ini dapat
menjadikan toyota motor manufacturing infdonesia (TMMIN) sebagai salah satu
referensi pengetahuan manufactur pengetahuan indonesia untuk mendukung
pencapaian peningkatan indonesia .
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kinerja
karyawan dapat ditingkatkan apabila kompetensi sumber daya manusia yang ada
dalam suatu perusahaan dapat ditingkatkan. Dalam hal ini kinerja dapat ditingkatkan
dengan adanya perhatian terhadap setiap indikator kompetensi sumber daya
manusia yang telah dibahas dalam babsebelumnya. Dengan memperhatikan hal
tersebut maka perusahaan mampu untuk menghasilkan karyawan yang dapat
memaksimalkan kinerja dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Semoga dengan tulisan
ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan di Indonesia bagaimana PT.TMMIN
memanusiakan karyawannya, yang pasti akan berdampak positif bagi produktifitas
dan kinerja karyawan perusahaan tersebut.
Slogan "Dari
pikiran yang baik menghasilkan produk yang baik" tidak hanya spanduk di
sudut pabrik. Ini Adalah Budaya PT.TMMIN untuk lebih meningkatkan
produktifitas.
NAMA : JIHAN KHARISMA
NIM :01215051
DOSEN PEBIMBING : H.J IGA AJU NITYA DHARMANI, S.E..,M.M.