Kamis, 26 Juli 2018

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT. TOYOTA MANUFACTUR INDONESIA(KARAWANG PLAN 3)


LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
PT TOYOTA MANUFACTURING KARAWANG

PENGEMBANGAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TOYOTA MANUFACTURING KARAWANG”







Disusun Oleh:

1.     Reny meliyana sari       01215035
2.     Indah kusasih     01215032
3.     Jihan Kharisma 01215051




FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS NAROTAMA
Jl. Arief Rachman Hakim No.51 Surabaya
Phone : 031-5946404- 5995578, fax. 031- 5931213
2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan laporan kunjungan industri di PT TOYOTA pada hari Senin, tanggal 2 juli 2018.Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas yang di berikan pada mata kuliah Seminar MSDM.Laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada:
1.     Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS.ST.,M.HP selaku rektor UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2.     (I Gede Arimbawa, SE, MM) selaku Kaprodi Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
3.     Hj. IGA Aju Nitya Dharmani,SST,SE,MM selaku dosen kami di mata kuliah SEMINAR MSDM
4.     Seluruh Bapak dan Ibu dosen kami yang telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis.
5.     Semua pihak panitia selaku teman-teman kita yang telah membantu penyelesaian kunjungan industri perihal laporan ini.
Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat terhadap dunia pendidikan umumnya dan bagi pembaca pada khususnya. Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi peningkatan penulisan selanjutnya.




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang...................................................................................................
1.2    Pembatasan Masalah..........................................................................................
1.3    Tujuan dan Manfaat........................................................................................... 
1.4  Waktu Pelaksanaan...........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kompensi........................................................................................
2.2 Pengertian Kinerja Karyawan...........................................................................
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja......................................................
2.4 Karakteristik Kinerja Karyawan ......................................................................
2.5 Indikator Kinerja Karyawan ............................................................................
2.6 Teori Empiris .......................................................................................................
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Visi dan Misi Perusahaan  ....................................................................................
3.2 Struktur Organisasi.........................................................................................
3.3 Profil Bidang Usaha Perusahaan....................................................................
3.4 Saham Perusahaan.........................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN HASIL KUNJUNGAN
4.1 Deskripsi Hasil Study Kunjungan Perusahaan..............................................
4.2 Pembahasan Hasil Study MSDM..................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN............................................................................................
5.2 SARAN.......................................................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
PT.Toyota Motor Manufacturing indonesia adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar di indonesia. PT. Toyota Manufacturing indonesia yang dulunya di kenal dengan nama PT.Toyota Astra Motor sebagai industri papan atas di indonesia tentunnya sudah memiliki sistes kerja dan sistem manajemen yang sudah jelas. Hal ini bukan berarti bahwa semua sistem kerja sudah ada dan tidak perlu ditingkatkan dan diadakan perbaikan, tetapi perlu ditingkatkan dan di adakan perbaikan (inprovement) guna lebih memepermudahkan proses pekerjaan sehari-hari dengan hasil yang optimal. Dalam dunia pekerjaan, bekerja di area sistem dan kerangka yang sudah jelas adalah dambaan semua orang, artinya setiap orang masuk dalam lingkungan kerja atau dunia kerja yang sudah tertata rapi baik dalam segi aturan kerja, follow up pekerjaan sampai sistem manajemen.
Di dalam perusahaan yang besar PT.Toyota Motor Manufacturing indonesia pada prakteknya sehari-hari masih banyak yang harus ditingkatkan apalagi kita masuk dalam divisi-divisi yang ada dalam PT.Toyota Manufacturing indonesia, disini kami akan mengulas sistem kerja atau proses kerja yaitu sistem development part di Engineering Division, Product Engineering No. 1 Development. Dalam proses development tersebut banyak kendala dan rintangan yang berat karena dalam proses tersebut merupakan development yang murni dilakukan desainer dan Engineer lokal, jadi mulai dari tahap awal sampai tahap akhir dilakukan di lokal dan dikerjakan oleh orang-orang lokal yaitu orang staff dari Devisi Engineering PT.Toyota Motor Manufacturing supplier sebagai pembuat part lokal desigen, dengan adanya inprovement tersebut akan terwujud dapat di terima oleh konsumen dan berkualitas global.

1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan Masalah Dalam kerja praktek yang dilakukan ini, penulis ditempatkan pada Sourcing Planning (Perencanaan Sumber), Production Control Division. Pada kerja praktek ini, penulis diberikan beberapa pekerjaan reguler seperti karyawan pada umumnya, selain itu juga mengamati dan mendengarkan rapat karena TMMIN sedang akan membuat unit mobil baru sehingga banyak rapat yang dilakukan. Sourcing planning merupakan departemen yang terdiri dari dua seksi yaitu supplyability management dan make vs buy management. Penulis ditempatkan kerja praktek pada seksi supplyability management, dimana supplyability management ini mengurusi bidang komunikasi dan hubungan dengan supplier terkait ketersediaan barang/part untuk produksi sebuah unit mobil oleh TMMIN.

 1.3 Tujuan dan Manfaat  
          Tujuan dan manfaat dilaksanakan pengembangan kompetensi terhadap kinerja karyawan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dengan terjun langsung bekerja pada suatu industri.
2. Mempersiapkan lulusan yang siap bekerja secara professional, memiliki etos kerja dan sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
3. Memelihara hubungan baik antara perguruan tinggi dengan pihak industri.
4. Melatih diri untuk selalu siap ditempatkan dimanapun nantinya ketika terjun ke dunia kerja nyata. 5. Mempelajari bidang kerja, aliran dan sistem komunikasi di SP - PCD TMMIN

1.4 Waktu Pelaksanaan

Kegiatan kunjungan industriMahasiswa Universitas Narotama Surabaya tahun ajaran 2018/2019 Prodi Managemen Sumber Daya Manusia dilaksanakan pada:

Hari                      : Senin

Tanggal                : 01 Juli 2018

Tempat kunjungan         : PT. Toyota Manufacturing indonesia

Alamat industri    : Barat Karawang MargKaya (Teluk Jambe) Kab.Karawang , Jawa Barat Kode. 41361




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kompensi
          Kompetensi menurut Spencer Dan Spencer dalam Palan (2007) adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Kompetensi terdiri dari 5 tipe karakteristik, yaitu motif (kemauan konsisten sekaligus menjadi sebab dari tindakan), faktor bawaan (karakter dan respon yang konsisten), konsep diri (gambaran diri), pengetahuan (informasi dalam bidang tertentu) dan keterampilan (kemampuan untuk melaksanakan tugas).
          Secara lebih rinci, Spencer dan Spencer dalam Palan (2007:84) mengemukakan bahwa kompetensi menunjukkan karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul (superior performer) di tempat kerja. Ada 5 (lima) karakteristik yang membentuk kompetensi yakni 1). Faktor pengetahuan meliputi masalah teknis, administratif, proses kemanusiaan, dan sistem. 2). Keterampilan; merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. 3). Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri seseorang, seperti kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu situasi. 4). Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi atau informasi, seperti pengendalian diri dan kemampuan untuk tetap tenang dibawah tekanan. 5). Motif; merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan-dorongan lain yang memicu tindakan.
          Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2004, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menjelaskan tentang sertifikasi kompetensi kerja sebagai suatu proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistimatis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan atau Internasional.
          Dari uraian pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi yaitu sifat dasar yang dimiliki atau bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan sebagai dorongan untuk mempunyai prestasi dan keinginan berusaha agar melaksanakan tugas dengan efektif. Ketidaksesuaian dalam kompetensi-kompetensi inilah yang membedakan seorang pelaku unggul dari pelaku yang berprestasi terbatas. Kompetensi terbatas dan kompetensi istimewa untuk suatu pekerjaan tertentu merupakan pola atau pedoman dalam pemilihan karyawan (personal selection), perencanaan pengalihan tugas (succession planning), penilaian kerja (performance appraisal) dan pengembangan (development).

2.2 Pengertian Kinerja Karyawan
          Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
          Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).
Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000:41). Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22).
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).
          Sedangkan Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.
          Kinerja merupakan hasil kerja dari tingkah laku (Amstrong, 1999:15). Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan tingkah laku. Sebgai tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang dibebankan kepadanya.


2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja 
a. Efektifitas dan efisiensi 
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono, 1999:27).
b. Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.
c. Disiplin 
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku (Prawirosentono, 1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
d. Inisiatif 
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

2.4 Karakteristik Kinerja Karyawan 
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut (Mangkunegara, 2002:68):
1.     Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. 
2.     Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi. 
3.     Memiliki tujuan yang realistis. 
4.     Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya. 
5.     Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya. 
6.     Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan
2.5 Indikator Kinerja Karyawan
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Robbins, 2006:260):
1.     Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. 
2.     Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 
3.     Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. 
4.     Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya. 
5.     Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

2.6 Teori Empiris
1.       Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan PT.Bank Tabungan Negara, Tbk. Kantor Cabang Manado , Markx Pattiasina Mieke Roring Wehelmina Rumawas
2.       PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang) ,Rifki Aditya Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana




BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Visi dan Misi Perusahaan           
Visi
Visi Menjadi yang terdepan dalam bidang manufacturing maupun distribusi sebagai upaya kami untuk menjadi perusahaan otomotif berkelas internasional.
Misi
1. Menjadi pimpinan dalam industri otomotif Indonesia.
2. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan.
3. Selalu memberikan kontribusi bagi pemabangunan ekonomi dan sosial.
4. Meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan kepercayaan dengan karyawan, dealer dan pemasok.
5. Memelihara kelangsungan lingkungan hidup dan keselamatan kerja.
6. Menjunjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerjasama tim.

3.2 Struktur Organisasi
TMMIN memiliki struktur organisasi yang berkembang  setiap waktu. Saat ini TMMIN memiliki 10 direktorat yang di kepalai oleh direktur dan 19 devisi yang dikepalai oleh seorang kepala divisi.



Sumber : Toyota motor Manufacturing indonesia





 3.3 Profil Bidang Usaha Perusahaan

 

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia adalah bagian dari perusahaan besar yaitu Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang. Diawali dengan berdirinya PT Toyota Astra Motor (PT. TAM) yang merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif. Perusahaan ini diresmikan pada tanggal 12 April 1971 dan mulai beroperasi pada 1 Januari
1972. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian TAM sudah berfungsi sebagai distributor.
Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan penggabungan bersama tiga perusahaan, antara lain PT. Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973), PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976), dan PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982). Gabungan semuanya diberi nama PT. Toyota Astra Motor.  Penggabungan ini dilakukan guna membangun kerjasama dalam menghadapi tuntutan akan kualitas serta ketatnya persaingan di dunia otomotif. Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota Astra Motor telah memiliki peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia



3.4 Saham Perusahaan



Sumber : PT.Toyota Manufacturing Indonesia


 BAB IV
PEMBAHASAN HASIL KUNJUNGAN

4.1 Deskripsi Hasil Study Kunjungan Perusahaan

PT.TMMIN tidak hanya memproduksi sebuah mobil, lebih dari itu, PT.TMMIN terus berupaya menyelaraskan kebijakan pembanguan industry nasional yang ramah lingkungan. karena hal ini pula  PT.TMMIN pada tahun 2013 berhasil memperoleh penghargaan dari ASEAN Energy Award untuk kategori Manajemen energy di Industri besar, dengan berhasil menurunkan penggunaan energy dalam kegiatan produksi per-unitnya sampai 43%.
Di bidang ekspor PT.TMMIN tepat di bulan oktober tahun 2014 mendapatkan anugerah Primaniyarta sebagai eksportir berkinerja terbaik yang di serahkan Menteri Perdagangan waktu itu Muhammad Lutfi, seperti di lansir Antara News. Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi bidang ekspor dari Kementerian Perdagangan.
Penghargaan pada bulan Oktober 2014 tersebut tidak membuat PT.TMMIN berpuas diri, ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah ekspor pada periode dua bulan pertama 2015 yang meningkat 32 persen dari tahun sebelumnya. Dari beberapa prestasi di atas, kita tentu ingin tahu apa rahasia dari PT.TMMIN sehingga bisa secara konsisten bisa meningkatkan kinerja mereka dari tahun ke tahun. Pasca undangan kompasiana visit PT.TMMIN pada awal juni lalu, saya punya pandangan sendiri kenapa PT.TMMIN bisa mempunyai prestasi yang luar biasa.
Menurut saya selain teknologi tinggi yang di terapkan oleh PT.TMMIN di setiap plant, ada salah satu konsep adapatasi dari negeri sakura Jepang yang  sangat berpengaruh untuk tetap menjaga konsistensi PT.TMMIN yaitu; “Dari Pikiran Yang Baik Menghasilkan Produk Yang Baik”. Intinya sumber daya manusianya terlebih dahulu yang ditinggkatkan keterampilan dan kesejahteraannya, karena dari sana akan muncul kualitas dan produktifitas yang baik sehingga para karyawan bisa memberikan yang maksimal bagi perusahaan. ”. Ini bukan hanya slogan yang terpampang besar-besar di tiap sudut pabrik, tapi ini benar-benar di implementasikan dengan baik oleh PT.TMMIN.

4.2 Pembahasan Hasil Study MSDM
          Pengembanngan kompetensi SDM di dalam perusahaan Toyota terbilang sangat bagus karena Toyota mendirikan akademi (TIA) Toyota Indonesia Academy pada tangan 27 oktober lalu. Pendidikan di bidang manifactur otomotif tersebut bertujuan untuk mempersiapakan calon karyawan PT.Toyota Motor Manufacturing indonesia yang berkompetensi. Untuk mengikuti pendidikan di TIA, terdapat sejumlah tahapan yang harus dilalui academy yang setera D1 ini bakal berjalan selama 1 TAHUN 3 BULAN dengan sistem bording scholl atau asrama. Hanya siswa dari SMK yang terpilih yang dapat mengikuti dari Toyota ini.
          PT. Toyota juga mengadakan acara “Toyota Indonesia Berbagi Ilmu” yang merupakan wadah dari empat agenda utama yaitu “ Kaizen Goes To School, Kompetisi “Robotic Training” program pemagangan dan sertifikasi, serta donasi alat peraga pendidikan. Keempat pprogram tersebut merupakan bagian dari upaya Toyota Indonesia memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan Sumber Daya Manusia yang berdaya saimng tinggi. Kami ingin berbagi pengetahuan keahlian dan industri khususnya di bidang otomotif bagi para generasi muda ,sehingga penerus bangsa ini dapat menjadikan toyota motor manufacturing infdonesia (TMMIN) sebagai salah satu referensi pengetahuan manufactur pengetahuan indonesia untuk mendukung pencapaian peningkatan indonesia .  
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kinerja karyawan dapat ditingkatkan apabila kompetensi sumber daya manusia yang ada dalam suatu perusahaan dapat ditingkatkan. Dalam hal ini kinerja dapat ditingkatkan dengan adanya perhatian terhadap setiap indikator kompetensi sumber daya manusia yang telah dibahas dalam babsebelumnya. Dengan memperhatikan hal tersebut maka perusahaan mampu untuk menghasilkan karyawan yang dapat memaksimalkan kinerja dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
 5.2 SARAN
Semoga dengan tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan di Indonesia bagaimana PT.TMMIN memanusiakan karyawannya, yang pasti akan berdampak positif bagi produktifitas dan kinerja karyawan perusahaan tersebut.
Slogan "Dari pikiran yang baik menghasilkan produk yang baik" tidak hanya spanduk di sudut pabrik. Ini Adalah Budaya PT.TMMIN untuk lebih meningkatkan produktifitas.

NAMA : JIHAN KHARISMA
NIM :01215051
DOSEN PEBIMBING : H.J IGA AJU NITYA DHARMANI, S.E..,M.M.